After that
Malam itu, setelah Danta memakirkan mobilnya di garasi firasatnya mengatakan sesuatu yang buruk akan terjadi.
Tepat setelah ia memasuki rumah, sebuah tamparan dengan cepat menyambutnya.
PLAKKK
“Mah ... “
“Jam berapa sekarang? Tengah malam baru balik. Jadi gini? Kelakuan kamu di rumah kalau mamah gak ada?” Beribu pertanyaan terlontar langsung kala itu.
“Danta habis futsal, Mah.”
“Hah? Apa kamu bilang tadi? FUTSAL? Kamu buang buang waktu tau gak? Pikirin tuh adek kamu, kasih contoh yang baik. Pantesan anaknya suka kelayapan, kamu sendiri aja gak bener.”
Ya, seperti dugaan. Apapun itu pasti akan selalu dikaitkan kepada sang adik. Danta menarik nafas dalam-dalam. Mencoba memahami keadaan, mungkin saja mamahnya sedang lelah karena pekerjaan dan sedang meluapkan emosinya.
“Mamah baru pulang?” tanya Danta pelan.
“Iya. Mamah baru pulang karena pekerjaan, gak seperti kamu yang kelayapan gak jelas.”
“Maaf mah.” ujarnya kembali meminta maaf.