That Night

Bugh

Satu pukulan yang keras singgah tepat di wajah Saka. Pukulan dari Refi mampu meninggalkan lebam dan memar di area tersebut. Semua atensi tertuju pada keduanya, pasalnya ini terlalu mendadak dan tiba-tiba.

Fuck, maksud lo apa?” tanya Saka yang bingung atas perlakuan yang ia dapatkan.

“Asal lo tau, diluar ada cewek yang rela nyamperin lo tengah malem kesini. Dia panik, khawatir sama lo, dia ngehubungin semua temen-temen lo supaya tau keadaan lo sekarang. Dan lo? Disini malah main sama cewek lain. Brengsek.”

Saka bangkit dari posisinya, mencengkeram kerah sang lawan bicara dengan goyah karena masih terpengaruh alkohol.

“Jangan ikut campur.”

Bugh Bugh Bugh

Refi mendapatkan bogem mentah balasan dari Saka yang menatapnya penuh dengan amarah. Aksi saling menyerang pun terjadi, para pengunjung dan Ghina yang sudah kembali ke club tersebut pun mencoba memisahkan mereka berdua. Ghina menggenggam tangan Refi, menyeretnya keluar mencoba mengakhiri ulah yang dilakukan temannya itu.

“Udah Ref, udah.”

“Kenapa? Mau marahin gue karena udah ngehajar Saka?”

“Nggak, justru makasih. Udah ngewakilin gue buat nonjok dia. Pulang yuk? Gue gak mau di tempat ini lagi.”